Permasalahan : KRISTUS ATAU TAURAT?


* Galatia 2:15-21
2:15 Menurut kelahiran kami adalah orang Yahudi dan bukan orang berdosa dari bangsa-bangsa lain.
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
2:17 Tetapi jika kami sendiri, sementara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak.
2:18 Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat.
2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.



Istilah-istilah yang menjadi kunci dari ayat-ayat diatas adalah : dosa, amal perbuatan, pembenaran, salib, iman dan kesatuan dengan Kristus mencakup inti Injil dan pengalaman kehidupan kekristenan.

Paulus menunjukkan bahwa legalisme, atau kepercayaan pada pemeliharaan suatu hukum akan norma-norma moral, sama halnya dengan formalisme agamawi, yang menekankan amal-ibadah. Akan dijelaskan secara khusus di ayat 16 yang merupakan inti dari perikop ini.

Dosa adalah kekurangan terhadap norma Allah, bukan terhadap norma insani; pembenaran dari keberdosaan ini hanya ada melalui Kristus, dan bukan pada usaha-usaha manusia untuk selamat. Pembenaran oleh Allah terhadap orang yang terhukum adalah anugerah yang sebenarnya bagi manusia yang telah bedosa yang, tidak layak menerimanya :

* Roma 5:17
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.


Dosa, mengakibatkan maut :


* Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.



Alkitab menulis bahwa dosa disucikan oleh "darah" Yesus Kristus. Mujizat Injil ialah bahwa Allah datang kepada yang jahat, dengan belas kasihan yang tulus, dan membuat mereka mampu oleh iman untuk mengadakan hubungan baru dengan diriNya:


* Efesus 1:7
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya," -

* Ibrani 9:22
"Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan."

* 1 Yohanes 1:7
"Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan 'darah' Yesus, Anak-Nya itu, 'menyucikan' kita dari pada segala 'dosa'."




Selaras dengan ayat-ayat diatas, dalam Kitab Galatia Paulus menulis demikian :


* Galatia 2:16
LAI TB, Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
KJV, Knowing that a man is not justified by the works of the law, but by the faith of Jesus Christ, even we have believed in Jesus Christ, that we might be justified by the faith of Christ, and not by the works of the law: for by the works of the law shall no flesh be justified.
TR, ειδοτες οτι ου δικαιουται ανθρωπος εξ εργων νομου εαν μη δια πιστεως ιησου χριστου και ημεις εις χριστον ιησουν επιστευσαμεν ινα δικαιωθωμεν εκ πιστεως χριστου και ουκ εξ εργων νομου διοτι ου δικαιωθησεται εξ εργων νομου πασα σαρξ
Translit, eidotes {tahu} hoti {bahwa} ou {tidak} dikaioutai {dibernarkan} anthrôpos {seorang} ex {karena} ergôn {perbuatan-perbuatan (yang dituntut)} nomou {(hukum) taurat} ean mê {kecuali} dia {karena} pisteôs {iman} iêsou {(kepada) Yesus} khristou {Kristus} kai {bahkan} hêmeis {kami} eis {dalam} khriston {Kristus} iêsoun {Yesus} episteusamen {telah eprcaya} hina {supaya} dikaiôthômen {kami dibenarkan} ek {kareba} pisteôs {iman} khristou {(kepada) Kristus} kai {dan} ouk {bukan} ex {karena} ergôn {perbuatan-perbuatan (yang dituntut)} nomou {(hukum) taurat} dioti {sebab} ou {tidak} dikaiôthêsetai {akan dibenarkan} ex {karena} ergôn {perbautan-perbuatan (yang dituntut)} nomou {(hukum) taurat} pasa {seorangpun} sarx {manusia}


Bahasa Indonesia bukan bahasa Yunani, demikian pula sebaliknya. Kata "EIS" berpadanan dengan kata "in" dalam bahasa Inggris. Saya tinggal di Jakarta dapat ditulis I live in Jakarta, "di dalam" Jakarta, berarti saya bukan berada "di luar" Jakarta.

Demikian pula 'believed in Jesus Christ' dalam Galatia 2:16, berarti kepercayaan kita diletakkan "ke dalam" Kristus dan bukan "ke luar". Kita menaruh kepercayaan kita "di dalam" (bukan "di luar") Kristus untuk beroleh pembenaran karena pengalaman dan pengetahuan, kedua-duanya, membuktikan kepada kita bahwa manusia tidak sanggup dibenarkan oleh amal syariat Taurat.

Paulus menceritakan keadaan dirinya , yaitu seorang kelahiran Yahudi yang adalah bangsa pilihan Allah, mempunyai Taurat khusus yang diterimanya melalui Musa. Kendatipun demikian ia mengatakan "tidak seorangpun dibenarkan oleh karena melakukan Hukum Taurat". Amal syariat Taurat adalah tindakan "pengamalan hukum moral dan peraturan agamawi" yang perlu dilaksanakan untuk mendapat keselamatan dan pengampunan dosa dari Allah. Namun demikian tidak ada yang mempu melaksanakan semua hukum-hukum Taurat secara sempurna, dan olehnya ia dibenarkan :


* Mazmur 143:2
Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar di hadapan-Mu.



Semua manusia adalah orang yang berdosa dalam arti yang lebih luas daripada yang diajarkan oleh agama-agama, kepercayaan dan budaya. Permasalahan yang menentukan ialah bahwa manusia tidak dapat dibenarkan dengan amal syariat Taurat. Tapi hanya oleh karena iman dalam Yesus Kristus. (Bandingkan dengan Roma 3:21-31) :


* Roma 3:21-31
3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
3:29 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
3:31 Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.



Kita menaruh kepercayaan kita kepada Kristus untuk beroleh pembenaran. Paulus telah menceriterakan pengalamannya sebagai seorang Yahudi yang taat dan membuktikannya kepada kita bahwa manusia tidak sanggup melaksanakan secara sempurna hukum Taurat, dan tidak menjadi benar oleh amal syariat Taurat. Manusia tidak dapat dibebaskan dri dosa dan hukuman melalui kebajikan-kebajikan yang menurut penilaian manusia adalah baik. Karena permasalahan yang dihadapi ialah kebenaran Allah, bukan kebenaran Manusia. Darah Kristus telah melepaskannya dari keterikatan kepada hukum Taurat. Sebab itu, beriman kepada Kristus adalah syarat untuk memperoleh keselamatan bagi orang Yahudi (pelaksana Taurat) maupun bagi orang yang bukan Yahudi.

Dalam ayat 19, Paulus tidak memungkiri bahwa Hukum Taurat yang diwarisinya dan dilaksanakannya sebagai seorang Yahudi telah berjasa bagi dirinya, sekalipun ini tidak menuntun pada pembenaran, sebab tak seorangpun dengan sempurna dapat melaksanakan syariat Taurat. Dan melalui hukum Taurat, dia telah mati terhadap hukum Taurat itu sendiri, sebab hukum Taurat telah menghasilkan kesadaran akan dosa yang akhirnya membawa dirinya kepada Kristus. Kristus merupakan "wakil" manusia (yang berdosa, yang tak mampu melaksanakan "Taurat" secara sempurna) dalam kematian terhadap hukum Taurat tersebut. Hasilnya adalah hidup yang baru untuk Allah.

Aku telah disalibkan dengan Kristus, kata Paulus, adalah kalimat kiasan dengan bentuk waktu perfect yang menekankan baik peristiwa masa lalu maupun dampak-dampaknya yang berlanjut terus. Kematian ini menghasilkan hidup, tetapi bukan hidup lama secara manusiawi di dunia, tetapi hidup yang sama sekali baru; karena Kristus yang hidup itu sendiri yang berdiam didalam diri orang percaya yang ditebus, yaitu hiduo yang berlandaskan prinsip pada iman kepada Kristus (bandingkan dengan ayat 16) dan bukan berlandaskan prinsip ketaatan pada hukum.

Iman ini didasarkan pada fakta tentang kasih karunia sang Juruselamat secara pribadi bagi orang-orang yang mereka Ia mati (bandingkan dengan Efesus 5:2)


* Efesus 5:2
dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.



Penebusan dari Allah datang bukan oleh pernyataan kasih secara lisan saja, melainkan oleh kasih Allah kepada kita melalui kedatanganNya dalam diri Yesus Kristus kepada kita. Yang telah membawa Dia kepada kematian pengorbanan sendiri. Kematian ini tidaklah hanya berupa tindakan kekerasan manusiawi belaka atau suatu kecelakaan dalam sejarah. Kristus mati demi orang berdosa :


* Markus 10:45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

* 1 Yohanes 4:10
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.



Ayat 21, Aku tidak menolak, atau tidak dapat meniadakan, dengan ini Paulus tidaklah mengesampingkan anugerah, dan tidak dapat mengkianatinya, karena sekiranya pembenaran dapat datang oleh ketaatan kepada syariat Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus

Karena itu ada hubungan langsung antara kematian Kristus dengan pembenaran bagi orang-orag yang berdosa di depan Allah. Tidak mengandalkan Kristus, berarti menolak (mengesampingkan) kasih karunia Allah. Jika kebenaran dapat diperoleh dengan melaksanakan hukum Taurat, maka kematian Kristus tentu tidak dapat dipahami; tindakan tersebut tidak ada gunanya.

Maka selaras dengan judul yang diberikan diatas, tinggal kita memilih, menolak Krirtus dengan memilih melaksanakan "syariat Taurat" yang tidak bisa dilaksanakan manusia dengan sempurna. Ataukah tinggal menerima kasih-karunia dalam karya Yesus Kristus dengan kematianNya di kayu Salib dengan beriman kepadaNya?.



Blessings,

Yesus Kristus dan ajaranNya menggenapi Taurat
KematianNya membatalkan Taurat





I. Satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi



Ada pendapat dengan menggunakan ayat dalam Matius 5:18 mengatakan bahwa Taurat itu berlaku selamanya, satu iota (satu titik) pun tidak ditiadakan. Namun biasanya pendapat yang mengatakan ini mengabaikan frasa yang juga terdapat pada ayat itu, yaitu frasa "sebelum semuanya terjadi". Padahal frasa inilah kunci dalam memahami ayat tsb.

Untuk mengerti makna dalam Matius 5:18, sebaiknya juga dibaca ayat-ayat sesudahnya, tentang "iota" yang dipermasalahkan, adalah berhubungan dengan hal-hal yang akan segera digenapi Yesus Kristus dalam pelayananNya di dunia ini, untuk itulah Ia berkata "satu iota-pun tidak akan dibatalkan sebelum semuanya terjadi", Maksud dari "semuanya terjadi" ini adalah berkaitan dengan hal-hal yang akan segera digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus, yaitu kematianNya dan kebangkitanNya yang dengan sendirinya akan menggenapi Hukum Taurat.

Mari kita baca bersama :


* Matius 5:18
LAI TB, Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi
KJV, For verily I say unto you, Till heaven and earth pass, one jot or one tittle shall in no wise pass from the law, till all be fulfilled.
TR, αμην γαρ λεγω υμιν εως αν παρελθη ο ουρανος και η γη ιωτα εν η μια κεραια ου μη παρελθη απο του νομου εως αν παντα γενηται
Interlinear, amên {sesungguhnya} gar {karena} legô {Aku berkata} humin {kepadamu} heôs an {sampai} parelthê {berlalu} ho ouranos {langit} kai {dan} hê gê {bumi} iôta {iota (titik)} hen {satu} hê {atau} mia {satu} keraia {garis kecil (dari sebuah huruf)} ou mê {pasti tidak} parelthê {berlalu} apo {dari} tou nomou {Taurat} heôs an {sampai} panta {semua} genêtai[/b] {terjadi}.



ιωτα - iôta adalah huruf Ibrani "YOD" atau "WAW", yang artinya "titik" dan garis kecil. huruf ini dalam tulisan Ibrani sering boleh saja dihilangkan.


"selama belum lenyap langit dan bumi ini" artinya pada masa ini --> ini menunjukkan keabadian Taurat itu.

dikontraskan dengan :

"satu ιωτα - iôta atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi"

Kata "ditiadakan": Yunani "παρελθη - parelthê' dari kata παρερχομαι - parerkhomai adalah kata yang sama dengan lenyap.

"semuanya terjadi" : Yunani "γενηται - genêtai" dari kata γινομαι - ginomai. Kata ini sering dipakai oleh Matius untuk sesuatu yang terjadi sebagai penggenapan nubuat (bandingkan dengan Matius 1:22, 21:4, 24:6, 26:54, 56) sbb:

Matius 1:22 : Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi
Matius 21:4 : Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi
Matius 24:6 : Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
Matius 26:54 : Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?
Mat 26:56 : Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.


Pada Matius 24:34-35 sejajar dengan Matius 5:18 :


* Matius 24:34-35
24:34 LAI TB, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi
TR Translit, amên legô umin hoti ou mê parelthê hê genea autê heôs an panta tauta genêtai
24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu
TR Translit, ho ouranos kai hê gê pareleusetai pareleusontai hoi de logoi mou ou mê parelthôsin


Kata γινομαι - ginomai dan παρερχομαι - parerkhomai sama-sama dipakai dalam ayat diatas. Maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa pada masa ini tidak akan ada yang dilenyapkan dari Firman yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Sampai semua yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama tentang Mesias sudah terjadi, dengan begitu artinya yang sepenuhnya sudah nyata.

Selanjutnya kita teruskan ke ayat 19, supaya lebih :


* Matius 5:19
LAI TB, Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
KJV, Whosoever therefore shall break one of these least commandments, and shall teach men so, he shall be called the least in the kingdom of heaven: but whosoever shall do and teach them, the same shall be called great in the kingdom of heaven.
TR, ος εαν ουν λυση μιαν των εντολων τουτων των ελαχιστων και διδαξη ουτως τους ανθρωπους ελαχιστος κληθησεται εν τη βασιλεια των ουρανων ος δ αν ποιηση και διδαξη ουτος μεγας κληθησεται εν τη βασιλεια των ουρανων
Translit, hos ean {siapa saja yang} oun {karena itu} lusê {meniadakan/memperlunak} mian {satu} tôn entolôn {dari perintah-perintah} toutôn {ini} tôn elakhistôn {yang paling kecil} kai {dan} didaxê {mengajarkan} houtôs {demikian} tous anthrôpous {orang-orang} elakhistos {yang paling kecil} klêthêsetai {ia akan dipanggil} en {didalam} tê basileia {Kerajaan} tôn ouranôn {Surga} hos d an {tetapi siapa saja} poiêsê {melakukan} kai {dan} didaxê {mengajarkan} outos {(orang) ini} megas {yang besar} klêthêsetai {akan dipanggil} en {didalam} tê basileia {kerajaan} tôn ouranôn {Surga}


Ayat diatas memperluas prinsip dari apa yang "digenapi" dengan datangnya Kristus, ke sikap para murid terhadap hukum Taurat.

Kata "λυση – lusê", verb – ditulis dalam bentuk aorist active subjunctive - third person singular
Dari kata λυω - luo, leksikon Yunani, to loosen -- break (up), destroy, dissolve, (un-)loose, melt, put off

Kata "λυση – lusê" (meniadakan/ memperlunak), yang dilakukan oleh orang-orang Farisi. Dengan cara penafsiran mereka yang kasuistik, mereka membuat Hukum Taurat itu dapat gampang dilaksanakan karena memperlemah (memperlunak) kuasa moral Hukum Taurat itu. Mereka akan "menduduki tempat yang paling rendah….., menduduki tempat yang paling tinggi…" artinya secara harfiah akan disebut "tak berarti"

Sebaliknya, Yesus mengatakan "yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga".
segala perintah menunjuk kepada Hukum Taurat PL dan hal-hal yang segera menyusul, yakni rumusan Kristus yang lebih dalam tentang Hukum Taurat yang menunjukkan kepada penggenapan sesungguhnya (Matius 5:38, Matius 22:34-40 dst). Yesus Kristus merujuk kepada diriNya yang akan segera mengajarkan kegenapan Taurat, revitalisasi dari Taurat yang Ia rumuskan dalam Hukum yang baru, yaitu HUKUM KASIH :


Kita lanjut ayat 20 :


* Matius 5:20
LAI TB, Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
LAI TL, Karena Aku berkata kepadamu: Jikalau tiada kebenaranmu terlebih daripada kebenaran segala ahli Taurat dan orang Parisi, sekali-kali tiada dapat kamu masuk ke dalam kerajaan surga
KJV, For I say unto you, That except your righteousness shall exceed the righteousness of the scribes and Pharisees, ye shall in no case enter into the kingdom of heaven.
TR, λεγω γαρ υμιν οτι εαν μη περισσευση η δικαιοσυνη υμων πλειον των γραμματεων και φαρισαιων ου μη εισελθητε εις την βασιλειαν των ουρανων
Translit, legô gar humin hoti ean mê perisseusê humôn hê dikaiosunê humôn pleion tôn grammateôn kai pharisaiôn ou mê eiselthête eis tên basileian tôn ouranôn.


Disini padanan kata Yunani δικαιοσυνη - dikaiosunê, kebenaran, dalam terjemahan lama (TL) lebih tepat daripada "hidup keagamaan" (TB). Keagamaan berbau kepada inisyatif manusia, justru kurang tepat menggambarkan syarat masuk surga.
lebih benar : lebih benar, bukan lebih besar! Ahli-ahli Taurat yang adalah orang-orang yang menganggap dirinya sebagai pengajar Hukum Taurat, dan Farisi adalah orang-orang yang mengaku mengerjakan hukum Taurat. Masuk ke dalam Kerajaan Surga itu tergantung pada hubungan dengan Allah dan ini harus diperlihatkan dalam kehidupan dan ajaran yang bersifat mendalam. Kita dituntut untuk melakukan kebenaran itu sebagai syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Sebagai kelanjutan dari Matius 5:19; Tuhan Yesus merangkumkan rumusan baru mengenai Hukum Taurat, lex talionis (Ulangan 19:21), sbb :


* Ulangan 19:21
LAI TB, Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki."
KJV, And thine eye shall not pity; but life shall go for life, eye for eye, tooth for tooth, hand for hand, foot for foot.
Hebrew,

וְלֹא תָחֹוס עֵינֶךָ נֶפֶשׁ בְּנֶפֶשׁ עַיִן בְּעַיִן שֵׁן בְּשֵׁן יָד בְּיָד רֶגֶל בְּרָֽגֶל׃ ס
Translit, VELO TAKHOS 'EINEKHA NEFESY BENEFESY 'AYIN BE'AYIN SYEN BESYEN YAD BEYAD REGEL BERAGEL


Yesus menggenapi ajaran diatas dengan memberikan rumusan baru tentang lex talionis itu , sbb :


* Matius 5:38,
5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."



Tentang ajaran Yesus dalam Matius 5:39: "Jika pipi kananmu ditampar beri juga pipi kirimu!" Tidak bisa kita artikan secara harafiah begitu saja. Bukan berarti Yesus mengajar jika ada kejahatan kita diamkan saja. Tetapi yang hendak ditekankan di sini adalah lebih baik kita balas kejahatan itu dengan kebaikan, daripada membalas dendam. Jika kita terpaksa membela diri, maka itu jangan dilandasi dengan perasaan benci. Dalam ajaran ini Yesus hendak mengingatkan bahwa prinsip balas dendam (lex talionis), keras melawan keras, seperti "mata dibalas mata, gigi dibalas gigi", pada hakikatnya tidak akan menyelesaikan masalah.


Selanjutnya, bisa Anda baca pengertiannya dalam artikel yang berjudul : DITAMPAR PIPI KANAN, BERIKAN PIPI KIRI, di viewtopic.php?p=788#788


Tidak selesai sampai disitu, Tuhan Yesus kristus kembali memberikan rumusan baru yang dikenal sebagai HUKUM KASIH :


* Matius 22:36-40
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."



Artinya, prinsip hukum Taurat tetap dilaksanakan dalam iman kristiani. Tetapi pelaksanaannya telah disempurnakan, dirumuskan ulang, direformulasikan sekaligus direvitalisasikan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus memberi pengajaran yang sederhana dan jelas; meskipun kelihatannya sederhana, tetapi hukum diatas mencakup seluruh hukum Taurat!
Bahwa jika kita mengasihi Allah, maka kita akan melakukan prinsip-prinsip bahwa TUHAN adalah satu-satunya sesembahan kita, dan pelaksanaan ini akan selaras dengan Firman ke1-5 dalam Dasa Titah. Jika kita mengasihi sesama, tentu kita tidak boleh membunuh (Firman ke 6); berzinah (Firman ke 7) dan seterusnya. Dan semuanya akan selaras dengan (Firman 6-10).

10 Firman (Dasa Titah, Ibrani : 'ASERET HADEVÂRÏM), menulis "Jangan ini, jangan itu" harus kita akui, memang cenderung negatif. Juga bermacam-macam perintah yang tersebar dalam ke-5 kitab Musa itu berbeda gaya dengan apa yang dirumuskan Yesus tentang Hukum Kasih yang lebih positif "Hendaklah begini atau begitu". Dasa Titah memberi peringatan bahwa orang telah salah jalan, sedangkan Hukum Kasih memberi petunjuk, ke mana orang mesti putar haluan.

Tuhan Yesus merangkum Taurat itu menjadi 2 point yang sederhana. Pelaksanaan HUKUM KASIH sudah mencerminkan seluruh hukum Taurat (ayat 40).

Firman dalam PL tetap merupakan Firman Allah bagi orang percaya, sebab semuanya adalah dasar dari Perjanjian Baru.
Kita tidak akan bisa mengerti arti "kurban Yesus" tanpa melihat dan memahami dosa asal yang diperbuat Adam-Hawa.
Kita tidak akan mengerti terminologi "Anak Domba Allah" tanpa mempelajari prinsip-prinsip pengampunan dosa yang ada di Perjanjian Lama, kurban bakaran, kurban pengampunan dosa dll.

Dengan demikian, Yesus telah menggenapi Taurat dan menyempurnakannya. Pada beberapa keterangan Alkitab "Menggenapi" berarti "Memenuhi, sesuai dengan, melaksanakan dengan baik" :


* Roma 13:10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.




Yesus dan ajaranNya HUKUM KASIH menggenapi HUKUM TAURAT!

Penjelasannya sebegai berikut :




II. Tuhan Yesus Kristus Menggenapi Hukum Taurat



ada 4 pengertian "menggenapi" yang berkaitan dengan hal ini.


1. Menggenapi semua nubuatan mengenai diriNya dalam kitap Taurat, Nabi-nabi dan Mazmur.


* Lukas 24:44
Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."



* Matius 1: 22-23
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.
--> Yesaya 7 : 14


* Matius 2:14-15
Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
--> Hosea 11:1


* Matius 2:17:18
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."
--> Yeremia 31: 15


* Matius 4: 13-16
Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, -- bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."

Yesaya 8: 23 - 9:1


* Matius 8:17
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Yesaya 53:4

* Matius 12: 16-21
Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Yesaya 42 : 1-4


* Matius 21: 4-5
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Zakharia 9:9


* Kisah Para Rasul 13:35
telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.



* Yohanes 13:18.
Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
--> Mazmur 41: 10


* Yohanes 18:32
Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.



* Yohanes 19:24
Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
--> Mazmur 22:19


* Yohanes 19:28
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
--> Mazmur 22: 16, 69: 22


* Yohanes: 19:36
Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
Keluaran 12:46; Bilangan 9 : 12; Mazmur 34:21


* Yohanes 19:37
Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
Zakharia 12: 10



2. Menggenapi hukum Taurat yang melambangkan pekerjaan penebusan yang dilakukan oleh Kristus (hukum upacara)


(al. penyembelihan binatang korban yang dibawa si pendosa untuk menjadi penggantinya; pekerjaan Imam di bilik kudus dan pekerjaan pendamaian di bilik maha kudus oleh Imam Besar; hari-hari raya lambang).



3. Menggenapi hukum Taurat yaitu melakukannya dengan sempurna.
Menggenapi = to fulfill = memenuhi (melaksanakan dengan penuh, dengan sempurna, tanpa cacat ).



Kita tidak bisa melaksanakan hukum Taurat dengan sempurna, namun Kristus telah melakukannya untuk kita. Kristus mendapatkan kebenaranNya bukan karena anugrah tetapi karena Dia memang telah melaksanakan seluruh perintah Allah dengan sempurna. Maka jika kita menerima Kritus menjadi pengganti kita, maka kebenaran Kristus menjadi milik kita.


* Roma 8:1-4
8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
8:2 Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
8:3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
8:4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.



Gagal melaksanakan hukum Taurat mendatangkan hukuman (maut), daging kita tak berdaya melaksanakannya. Tapi hukuman maut itu sudah ditanggung Kristus. Kita kini hidup menurut Roh, yang menyanggupkan kita memenuhi kehendak Tuhan dalam hukumNya, yang mana tadinya tidak berdaya oleh daging.


* Roma 8:12-13
8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.



Catatan :
Pada beberapa keterangan Alkitab "Menggenapi" berarti "Memenuhi, sesuai dengan, melaksanakan dengan baik".


* Matius 3:15
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.



* Roma 13:10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.




4. Menggenapi/ mengakhiri hukum Taurat sebagai alat mendapatkan Kebenaran


* Roma 10:4
LAI TB, Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
KJV, For Christ is the end of the law for righteousness to every one that believeth."
TR, τελος γαρ νομου χριστος εις δικαιοσυνην παντι τω πιστευοντι
Translit, telos gar nomou khristos eis dikaiosunên panti tô pisteuonti


Interpretasi ayat ini harus lah selaras dengan bagian lebih awal dari tulisan Paulus dalam surat yang sama kepada jemaat Roma (Roma 3 : 31), yaitu :
"Adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya."

Paulus selaras dengan Kristus, yang menyatakan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan Taurat. (Matius 5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya). Yesus Kristus sendirilah yang melaksanakan Hukum Taurat dengan sempurna, sekaligus menggenapiNya. Untuk itu umat yang percaya kepada Yesus Kristus tidak dituntut untuk melaksanakan Taurat, tetapi melaksanakan ajaran yang telah disempurnakanNya yang terangkum dalam HUKUM KASIH.


-----

Sekarang bagaimana dengan ayat dalam Efesus 2:15 yang menulis "sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan Hukum Taurat?
Apakah hal ini berkontradiksi?


Pengertiannya demikian :
- Yesus Kristus menggenapi Hukum Taurat, ajaran-ajaranNya telah merefomulasi Hukum Taurat.
- Tetapi, kematianNya, membatalkan Hukum Taurat.


Maksudnya begini :

Yesus Kristus telah benar-benar menggenapi Hukum Taurat dengan kematianNya, dengan demikian arti dari "satu iota-pun tidak akan dibatalkan sebelum semuanya terjadi" (Matius 5:18 ), bermakna bahwa "satu iota-pun tidak akan dibatalkan sebelum Yesus melaksanakan semua misiNya", selengkapnya kita baca bersama penjelasan dibawah ini:




III. Kematian Kristus di Kayu Salib Membatalkan Hukum Taurat



Kita kaji ayat ini :

* Efesus 2:15

Alkitab Terjemahan Baru,
"sebab dengan mati-Nya sebagai manusia IA TELAH MEMBATALKAN HUKUM TAURAT dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,"

Alkitab Terjemahan Lama 1954,
"sesudah dilenjapkan-Nja hukum Taurat dengan segala sjariatnja, supaja didjadikannja didalam diri-Nja kedua pihak itu satu manusia jang baharu dengan mengadakan perdamaian,"

Alkitab Shellabear 1912,
"laloe ditidakkannja dengan toeboehnja akan perseteroean itoe, jaitoe Tauret dengan hoekoem-hoekoem jang dipesan didalamnja, soepaja kedoeanja itoe didjadikan dalam dirinja seorang orang baroe, serta mengadakan perdamaian demikian,"

Kitab Soetji Indjil 1912,
"Kematian-Nja membatalkan Kitab Soetji Taoerat dengan semoea perintah-perintah jang terkandoeng didalamnja, soepaja didalam diri-Nja, kedoeanja didjadikan satoe manoesia baroe. Demikianlah terdjadinja perdamaian."

King James Version,
"Having abolished in his flesh the enmity, even the law of commandments contained in ordinances; for to make in himself of twain one new man, so making peace;"

New International Version,
"by abolishing in his flesh the law with its commandments and regulations. His purpose was to create in himself one new man out of the two, thus making peace,"

The Orthodox Jewish Brit Chadasha,
"the chok of mishpatim in ordinances having annulled that the Shneym he might create in himself into Adam Chadash Echad, arbitrating shalom,"

Stephanus Textus Receptus,
την εχθραν εν τη σαρκι αυτου τον νομον των εντολων εν δογμασιν καταργησας ινα τους δυο κτιση εν εαυτω εις ενα καινον ανθρωπον ποιων ειρηνην

Transliterasi,
tên ekhthran en tê sarki autou ton nomon tôn entolôn en dogmasin katargêsas hina tous duo ktisê en eautô eis hena kainon anthrôpon poiôn eirênên


IA TELAH MEMBATALKAN HUKUM TAURAT, [COLOR="Blue"]καταργησας - katargêsas[/COLOR], aorist aktif partisip nominatif tunggal maskulin dari kata kerja καταργεω - katargeô.

Kata Yunani καταργεω - katargeô berasal dari gabungan partikel κατα - kata yang berarti menurut, sesuai dengan, dan kata kerja αργεω - argeô, non-aktif, tidak berfungsi.

Kata Yunani καταργεω - katargeô bermakna : membinasakan, membatalkan, menghilangkan, menyebabkan tidak bekerja lagi, tidak beroperasi lagi, tidak aktif, berakhir, dan makna-makna lain yang sejenis.


Yesus Kristus dengan kematianNya di kayu Salib telah menggenapi secara penuh Hukum Taurat, inilah yang dimaksud dengan "sebelum semuanya terjadi" dan "Ia dengan kematianNya" memenuhi Taurat dan mengakhiri Taurat itu sendiri.


Haleluyah!

-----

Ada beberapa kebingungan di antara orang Kristen dalam memahami Efesus 2:15., sbb :

"Kalau hukum Taurat "batal", apakah benar yang dulunya dilarang berzinah boleh berzinah? dan yang dulunya dilarang membunuh boleh membunuh?"


Perlu kita sadari bahwa, pembatalan Taurat tidak menjadikan orang Kristen menjadi "TANPA HUKUM" (ανομος – ANOMOS), Tuhan kita Yesus Kristus sudah memberikan dasar kepada para murid suatu HUKUM yang BARU sebelum kematianNya di Kayu Salib itu "membatalkan Taurat" :


* Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."


Lihat penjelasan di pikullah-kuk-matius-11-28-30-vt39.html#93


Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 11:30, bahwa KUK (hukum) yang Dia pasang itu "easy" karena KUK Kristus hanya ada 2, bukan 613.


Kuk Hukum Kasih :


* Matius 22:37-40
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."



Hukum Kasih juga dikenal dengan istilah Hukum Kristus (lihat penjelasannya di hukum-law-nomos-torah-vt1312.html#4353 )


Kembali kepada persoalan : Kalau hukum Taurat "batal", apakah yang dulunya dilarang berzinah boleh berzinah? Dan yang dulunya dilarang membunuh boleh membunuh?

Perlu kita ketahui Firman ke-7 : "Jangan Berzinah" itu dijelaskan lebih lanjut dalam kitab Taurat misalnya Imamat 18:20 dan masih banyak lagi. Tidak ada satu pun ajaran Taurat seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus bahwa setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Inilah yang sering saya kutip bahwa Yesus Kristus merombak habis-habisan hukum Taurat Perjanjian Lama.

Firman ke-6 : "Jangan Membunuh", bandingkan dengan Hukum balas-dendam {Lex Talionis): Mata ganti mata. Jika perintah itu diubah menjadi mata beri mata, apakah hal ini berarti menjelaskan arti yang sebenarnya? Bagi saya, itu artinya membalikkan hukum Taurat seratus delapan puluh derajat. Hukum balas-dendam yang "permissive" terhadap pembunuhan, juga dirombak habis-habisan.

Kalau Hukum Taurat mengenai pembunuhan itu terbatas pada hilangnya nyawa. Dan Perzinahan terbatas pada perbuatan kontak seksual fisik. Hukum Kristus lebih lagi, lihat Artikel : "YESUS MEMURNIKAN HUKUM PEMBUNUHAN DAN PERZINAHAN DARI FISIKAL MENJADI MORAL-SPIRITUAL", di
viewtopic.php?p=1392#1392

Demikianlah perbuatan-perbuatan dosa yang dalam Taurat hanya disorot secara Fisik, dalam Hukum Kristus disorot secara Moral-Spiritual. Dan Hukum Taurat yang termasuk 10 Firman di dalamnya pun sudah digenapi oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan 2 macam hukum saja, Kasih kepada Allah dan Kasih kepada manusia. Yesus Kristus telah menetapkan HUKUM BARU yaitu HUKUM KASIH, karena KASIH adalah kegenapan hukum Taurat (Roma 13:10)

Amin.




IV. Keselamatan Melalui Iman/ Percaya Kepada Kristus – Bukan Dari Mentaati Hukum Taurat



Telah kita mengerti bahwa Kematian Yesus Kristus diatas kayu salib, mengakhiri Hukum Taurat. Didalam kematianNya membawa karya yang mulia sebagai tanda kasihNya, yaitu kematian yang membawa keselamatan bagi umat manusia. Keselamatan akan diberikan kepada siapa saja yang percaya kepadaNya :


* Yohanes 3:16
LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
KJV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον
Translit Interlinear, houtôs {demikian} gar {karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {manusia di dunia} hôste {sehingga} ton huion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang)} ho pisteuôn {percaya} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} ekhê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal}


Keselamatan adalah karena Kristus saja, bukan Kristus plus syariat Taurat “


* Roma 3:28
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.



Telah kita ketahui bahwa Hukum Taurat adalah spesifik bagi bangsa Israel, namun murid-murid Yesus memiliki Hukum yang baru yang dicanangkan Yesus Kristus, yaitu HUKUM KASIH.

Keselamatan orang-orang yang percaya/beriman kepada Yesus Kristus, bukan berdasar kepada amal-ibadah, melainkan atas kasih-karunia. Contohnya, saat Yesus Kristus memanggil murid-murid-Nya yang pertama yaitu Petrus, dan lain-lain. Apakah Yesus Kristus memilih para murid berdasarkan perbuatan mereka? Anda tentu dapat menjawabnya.

Dalam Kristianitas terdapat sistem keselamatan yang tidak didasarkan dari amal-ibadah, melainkan sepenuhnya keselamatan itu anugerah dari Allah, yaitu Allah sendiri mengaruniakan keselamatan di dalam Yesus Kristus :


* 2 Timotius 1:9
LAI TB, Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
KJV, Who hath saved us, and called us with an holy calling, not according to our works, but according to his own purpose and grace, which was given us in Christ Jesus before the world began,
TR, του σωσαντος ημας και καλεσαντος κλησει αγια ου κατα τα εργα ημων αλλα κατ ιδιαν προθεσιν και χαριν την δοθεισαν ημιν εν χριστω ιησου προ χρονων αιωνιων
Translit Interlinear, tou {yang}sôsantos {menyelamatkan} hêmas {kita} kai {dan} kalesantos {memanggil} klêsei {panggilan} agia {kudus} ou {tidak} kata {menurut} ta erga {perbuatan} hêmôn {kita} alla {melainkan} kat {menurut} idian {-Nya sendiri} prothesin {maksud} kai {dan} charin {kasih karunia} tên {yang} dotheisan {diberikan} hêmin {kepada kita} en {di dalam} khristô {Kristus} iêsou {Yesus} pro {sebelum} khronôn {masa} aiôniôn {dunia}


Dibawah ini daftar ayat-ayat paralel dengan 2 Timotius 1:9, silakan dikaji perlahan-lahan:


* Roma 3:20
"Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa."

* Roma 9:11
"Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya"

* Roma 11:5-6
"Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia."

* Efesus 2:9
"itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

* Titus 3:5
"pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,"



Perbuatan-baik tidak bisa 'membeli keselamatan' :


Keselamatan hanya oleh 'darah-Yesus'. Dan setiap orang yang percaya memperoleh 'anugerah-keselamatan' itu.

Apakah itu berarti perbuatan baik tdk ada gunanya? O tetap ada donk. Tetapi posisinya harus benar, yaitu perbuatan baik yg keluar ( buah) dari keselamatan tsb. Itulah yg ditegaskan oleh rasul Paulus. Ketika dia menegaskan kebinasaan semua manusia karena dosa (Efesus 2:1-3), selanjutnya dia mengumandangkan 'lagu kasih' di ayat 4-7.
Setelah itu, Paulus melanjutkannya dengan lagu "Bukan karena kebaikanku... semua hanya anugerahNya" (ayat 8-9).
Akhirnya Paulus menegaskan supaya orang yg telah mengalami kasih dan anugerah itu giat berbuat baik (ayat 10).


*Efesus 2:1-10
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.



Perbuatan baik tetap ditutut kepada semua umat Allah, terlebih ketika kita telah menerima 'benih ilahi' dan dimateraikan sebagai anak-anak-Allah.
Maka, 'nature' Allah yang baik itu ada dalam diri kita.
Maka, kalau kita melakukan perbuatan-perbuatan baik, itu bukan untuk "membeli" keselamatan, melainkan justru sebagai buah keselamatan! Yaitu ujud bersyukur dan terima kasih kita kepada Sang Juruselamat, yang terlah mengkaruniai kita dengan keselamatan.


Selaras dengan apa yang dituliskan oleh Rasul Paulus dan Rasul Yohanes, Rasul Petrus juga memberikan kesaksian yang sama, bahwa :




V. Tidak Ada Keselamatan di Luar Yesus Kristus



* Kisah Para Rasul 4:12
LAI TB, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
KJV, Neither is there salvation in any other : for there is none other name under heaven given among men, whereby we must be saved.
NIV, Salvation is found in no-one else , for there is no other name under heaven given to men by which we must be saved.
TR, και ουκ εστιν εν αλλω ουδενι η σωτηρια ουτε γαρ ονομα εστιν ετερον υπο τον ουρανον το δεδομενον εν ανθρωποις εν ω δει σωθηναι ημας
Translit Interlinear, kai {tetapi} ouk {tidak} estin {ada} en {didalam} allô {yang lain} oudeni {siapapun} hê sôtêria {keselamatan} oute {juga tidak} gar {sebab} onoma {nama} estin {ada} heteron {lain} hupo {dibawah} ton ouranon {langit} to {yang} dedomenon {telah diberikan} en {diantara} anthrôpois {manusia-manusia} en hô {yang olehnya} dei {harus} sôthênai {diselamatkan} hêmas {kita}


Tidak ada keselamatan di dalam orang lain (αλλως - allos), kemudian dilanjutkan dengan dipersempit menjadi tidak ada nama yang lain (ετερον–heteros) kita harus (δει - dei) diselamatkan.

Pemakaian kata-kata dalam ayat ini sudah cukup untuk menjawab tuntas bahwa memang tidak ada keselamatan selain daripada Yesus, bahkan selain dari nama Yesus Kristus.

Tampak jelas bahwa kata 'sangkal' di sana benar-benar absolut, tanpa syarat, bahwa tidak ada orang lain, bahkan tidak ada nama lain itu mutlak. Yesus Kristus satu-satunya Sang Pengantara :


* 1 Timotius 2:5
LAI TB, Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
KJV, For there is one God, and one mediator between God and men, the man Christ Jesus;
TR, εις γαρ θεος εις και μεσιτης θεου και ανθρωπων ανθρωπος χριστος ιησους
Translit Interlinear, heis {esa} gar {karena} theos {Allah} heis {esa} kai {pula} mesitês {pengantara (pendamai)} theou {(diantara) Allah} kai {dan} anthrôpôn {manusia} anthrôpos {(yaitu) manusia} khristos {Kristus} iêsous {Yesus}


Haleluyah!

Amin.




Blessings,

TAURAT untuk Bangsa Israel



Ada pertanyaan yang sering dilontarkan : Jika Hukum dalam Perjanjian Lama bukan untuk orang Kristen, untuk apa PL digunakan sebagai Kitab Suci umat Kristiani?

Sebelum ke pokok permasalahannya, mari kita pahami 2 kata ini : "firman" ('DÂVÂR') Allah, dengan "perintah" ("MITSVÂH") :


* Bilangan 15:31
LAI TB, sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.
KJV, Because he hath despised the word of the LORD, and hath broken his commandment, that soul shall utterly be cut off; his iniquity shall be upon him.
Hebrew,

כִּי דְבַר־יְהוָה בָּזָה וְאֶת־מִצְוָתֹו הֵפַר הִכָּרֵת ׀ תִּכָּרֵת הַנֶּפֶשׁ הַהִוא עֲוֹנָה בָהּ׃ פ
Translit, KÏ DEVAR-YEHOVÂH BÂZÂH VE'ET-MITSVÂTO HÊFAR HIKÂRÊT TIKÂRÊT HANEFESY HAHIV' 'AVONÂH VÂH


Firman Allah diatas ditujukan langsung "kepada" bangsa Israel, namun ada manfaatnya "bagi" saya sebagai orang Kristen. Anda tentu dapat membedakan antara firman yang "langsung" kepada anda dengan firman yang tidak langsung "bagi" anda.


Contoh lainnya :

* Kejadian 8:16
"Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;"

* Kejadian 12:1
"Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: 'Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;'"


TANYA : Apakah dua ayat di atas merupakan firman Allah yang "langsung" ditujukan "kepada" anda?


-----


Di dalam Perjanjian Lama terdapat lebih dari enam ratus hukum. Diharapkan agar orang-orang Israel menaatinya sebagai bukti kesetiaan mereka kepada Allah.
Bagi saya pribadi, entahlah kalo bagi orang Kristen lain, hukum Taurat itu ditujukan "langsung" kepada bangsa Yahudi pemeluk agama Yudaisme, tidak ditujukan kepada mereka yang beragama Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, Islam, dan lain-lain -- termasuk saya.


* Ulangan 4:44
"Inilah hukum Taurat yang dipaparkan Musa kepada orang Israel."

* 1 Tawarikh 16:40
"supaya pagi dan petang tetap dipersembahkan korban bakaran kepada TUHAN di atas mezbah korban bakaran, dan supaya dikerjakan segala yang tertulis dalam Taurat TUHAN yang diperintahkan-Nya kepada orang Israel."

* Nehemia 8:1
"maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel."

* Maleakhi 4:4
"Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum."

* Roma 9:4
"Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji."

* Ibrani 7:11
"Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan-sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat -apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?"



Hukum Taurat (Perjanjian Lama) adalah firman Allah yang diilhamkan sepenuhnya "bagi" umat Kristen masa kini, namun bukanlah sebagai perintah Allah yang langsung "kepada" umat Kristen :

* Ibrani 8:7
"Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua."

* Ibrani 8:13
"Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya."



Detail Hukum Taurat memang tidak dilaksanakan dalam iman Kristiani; begitupun masih ada aliran yang melaksanakan “perintah Taurat” sebagian saja. Contohnya ada aliran yang tidak makan babi dan semua daging binatang yang diharamkan dalam Imamat 11, termasuk juga pelaksanaan Sabat.

Tetapi, prinsip hukum Taurat tetap dilaksanakan dalam iman kristiani. Hal ini disempurnakan oleh Tuhan Yesus Kristus :


* Matius 5:38
"Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu



TAURAT adalah ”HUKUM” – tak lebih dan tak kurang. Namun faktanya adalah hukum itu telah dirumuskan ulang oleh Tuhan Yesus Kristus. Ia telah direformulasikan sekaligus direvitalisasikan menjadi HUKUM KASIH :

*Matius 22:34-40
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."



Tuhan Yesus memberi pengajaran yang sederhana dan jelas; bahwa jika kita mengasihi Allah, maka kita akan melakukan prinsip-prinsip bahwa TUHAN adalah satu-satunya sesembahan kita, dan pelaksanaan ini akan selaras dengan Firman ke 1-5 dalam 'ASERET HADEVÂRÏM–SEPULUH FIRMAN.
Jika kita mengasihi sesama, tentu kita tidak boleh membunuh (Firman ke 6); berzinah (Firman ke 7) dan seterusnya. Dan semuanya akan selaras dengan (Firman 6-10)

'ASERET HADEVÂRÏM–SEPULUH FIRMAN yang menulis ”Jangan ini, jangan itu” harus kita akui, memang cenderung negatif. Ini berbeda gaya dengan apa yang dirumuskan Yesus tentang Hukum Kasih yang lebih positif ”Hendaklah begini atau begitu”. Dasa Titah memberi peringatan bahwa orang telah salah jalan, sedangkan Hukum Kasih memberi petunjuk, ke mana orang mesti putar haluan.

Tuhan Yesus merangkum TAURAT menjadi 2 point yang sederhana. Pelaksanaan Hukum Kasih sudah mencerminkan seluruh hukum Taurat (ayat 40).

Firman dalam (Perjanjian Lama) PL tetap merupakan Firman Allah bagi orang percaya, sebab semuanya adalah dasar dari Perjanjian Baru.
Kita tidak akan bisa mengerti arti "kurban Yesus" tanpa melihat dan memahami dosa asal yang diperbuat Adam-Hawa.
Kita tidak akan mengerti terminologi "Anak Domba Allah" tanpa mempelajari prinsip-prinsip pengampunan dosa yang ada di Perjanjian Lama, kurban bakaran, kurban pengampunan dosa dll.


Amin.

joko wrote:

1)kan ga terikat 10 perintah, koq klo hari minggu mash dibacain, seolah2 itu buat orang kristen ??


Artikel diatas sudah menjelaskannya

"Kalau hukum Taurat "batal", apakah benar yang dulunya dilarang berzinah boleh berzinah? dan yang dulunya dilarang membunuh boleh membunuh?"


Perlu kita sadari bahwa, pembatalan Taurat tidak menjadikan orang Kristen menjadi "TANPA HUKUM" (ανομος – ANOMOS), Tuhan kita Yesus Kristus sudah memberikan dasar kepada para murid suatu HUKUM yang BARU sebelum kematianNya di Kayu Salib itu "membatalkan Taurat" :


* Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."


Lihat penjelasan di pikullah-kuk-matius-11-28-30-vt39.html#93


Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 11:30, bahwa KUK (hukum) yang Dia pasang itu "easy" karena KUK Kristus hanya ada 2, bukan 613.


Kuk Hukum Kasih :


* Matius 22:37-40
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."



Hukum Kasih juga dikenal dengan istilah Hukum Kristus (lihat penjelasannya di hukum-law-nomos-torah-vt1312.html#4353 )


Kembali kepada persoalan : Kalau hukum Taurat "batal", apakah yang dulunya dilarang berzinah boleh berzinah? Dan yang dulunya dilarang membunuh boleh membunuh?

Perlu kita ketahui Firman ke-7 : "Jangan Berzinah" itu dijelaskan lebih lanjut dalam kitab Taurat misalnya Imamat 18:20 dan masih banyak lagi. Tidak ada satu pun ajaran Taurat seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus bahwa setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Inilah yang sering saya kutip bahwa Yesus Kristus merombak habis-habisan hukum Taurat Perjanjian Lama.

Firman ke-6 : "Jangan Membunuh", bandingkan dengan Hukum balas-dendam {Lex Talionis): Mata ganti mata. Jika perintah itu diubah menjadi mata beri mata, apakah hal ini berarti menjelaskan arti yang sebenarnya? Bagi saya, itu artinya membalikkan hukum Taurat seratus delapan puluh derajat. Hukum balas-dendam yang "permissive" terhadap pembunuhan, juga dirombak habis-habisan.

Kalau Hukum Taurat mengenai pembunuhan itu terbatas pada hilangnya nyawa. Dan Perzinahan terbatas pada perbuatan kontak seksual fisik. Hukum Kristus lebih lagi, lihat Artikel : "YESUS MEMURNIKAN HUKUM PEMBUNUHAN DAN PERZINAHAN DARI FISIKAL MENJADI MORAL-SPIRITUAL", di
viewtopic.php?p=1392#1392

Demikianlah perbuatan-perbuatan dosa yang dalam Taurat hanya disorot secara Fisik, dalam Hukum Kristus disorot secara Moral-Spiritual. Dan Hukum Taurat yang termasuk 10 Firman di dalamnya pun sudah digenapi oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan 2 macam hukum saja, Kasih kepada Allah dan Kasih kepada manusia. Yesus Kristus telah menetapkan HUKUM BARU yaitu HUKUM KASIH, karena KASIH adalah kegenapan hukum Taurat (Roma 13:10)

Amin.

("TAURAT untuk Bangsa Israel" ; permasalahan-kristus-atau-taurat-vt223.html#p475 )

joko wrote:

2)taurat tuh 10 firman aja pa yang 613 sih??



10 Firman adalah bagian dari 613 perintah-perintah TAURAT, dan itu harus dilaksanakan orang Israel dan diibaratkan sebagai "KUK/HALAKA". Berat memang, maka, untuk itu Yesus datang, memberikan kuk yang lain, bisa anda baca disini pikullah-kuk-matius-11-28-30-vt39.html#93

Blessing,

0 komentar:

Posting Komentar