MENGAPA HARUS YESUS?

Ada banyak alasan kita merisaukan hidup kita disini. Ada lebih banyak lagi alasan kita menggelisahkan kematian kita. Namun sebenarnya ada cukup alasan mengapa kita merasa aman, terjamin, tepat dan dalam sukacita mengandalkan Yesus dalam hidup kita di dunia dan di akhirat.



Pertama, karena Yesus itu Baik dan Benar.


AjatanNya baik dan benar. Kasih dan kepedulianNya baik dan benar. KaryaNya baik dan benar, yang mengabsahkan setiap kata-kataNya!

Ia benar dalan seluruh kehidupanNya, serta diakui oleh semua kawan dan lawan! Di dalam sejarah manusia sepanjang zaman, hanya Yesus-lah yang adil, kudus dan benar. Kudusnya Yesus bukan sembarang suci, bersih atau saleh, namun KUDUS sepenuhnya secara faultless (tidak berbuat dosa), dan sinless (tanpa dosa) yang dipisahkan secara khusus dari makhluk ciptaan lainnya. (baca artikel terkait yang berjudul " YESUS TIDAK BERDOSA" di http://www.sarapanpagi.org/viewtopic.php?p=135#135 )

Benarnya Yesus, juga bukan pula benar biasa. Ia bukan hanya berkata seperti nabi-nabi lainnya. "Apa yang kukatakan itu benar" namun lebih dari itu Ia berkata "Akulah Kebenaran" (Yohanes 14:6). Hal yang hebat sekali mengenai Yesus ialah bahwa tidak hanya "pernyataan" mengenai kesempurnaan moral mencapai puncaknya di dalam Dia, tetapi juga "kenyataan" mengenai kesempurnaan moral mendapatkan realisasinya dalam Dia.

Yesus adalah Sang Benar, Realitas tertinggi, Yang Benar (right) dan yang betul (true) seutuhnya :


* Mazmur 33:4
Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.



Yesus bertanya kepada musuh-musuhNya "siapakah diantara kalian yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?" (Yohanes 8:46). Tidak ada yang menyanggahNya. Dan dengan cara yang otoritatif Yesus menyatakan diriNya sebagai Sang Benar, bukan hanya mengajarkan tentang kebenaran :


* Yohanes 15:1
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

* Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.'



Sesaat setelah Yesus menghembuskan nafas terakhirNya diatas kayu salib, kepala pasukan Romawi yang menyalibNya harus berbalik-hati dan berkata dengan pengungkapan dan pengakuan batiniah :


* Lukas 23:47
Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"



Banyak orang telah menceritakan tentang kebenaran, tetapi tidak ada orang yang pernah mengatakan seperti yang Yesus katakan "Akulah Kebenaran". Ada satu yang penting mengenai kebenaran moral. Moral seseorang sebenarnya tidak mempengaruhi ajaran orang itu. Akan tetapi kalau seorang ingin mengajarkan kebenaran moral, bagaimana watak orang itu akan amat penting. Seorang yang suka berzinah bisa saja mengajarkan hal pentingnya kesucian. Seorang yang suka mencuri barang orang lain, bisa saja mengajarkan soal nilai dedermawanan. Seorang yang bernafsu untuk menguasai bisa saja mengajarkan tentang keindahan kerendahan hati. Seorang pemarah bisa saja mengajarkan tentang keindahan penguasaan diri. Seorang yang mendendam bisa saja mengajarkan tentang keindahan kasih. Namun, bagaimanapun juga semua yang diajarkan jika dilakukan dengan 'kepalsuan' itu tidak akan berhasil dan tak bernilai dimata Allah.

Kebenaran-kebenaran moral tidak bisa disampaikan hanya dengan kata-kata, tapi harus dengan contoh. Justru itulah yang tidak dapat dilakukan oleh guru manusia yang terbesar sekalipun. Tidak ada guru pernah menghayati dan mendarahdagingi kebenaran sepenuhnya apa yang ia ajarkan. Banyak orang dapat mengatakan, "Aku telah mengajarkan kebenaran kepadamu", tetapi tidak ada yang dapat berkata, "Akulah Kebenaran".


Yesus mencetuskan makna moral dan etika yang paling tinggi. Sekaligus bertindak melakoninya. Ia penganjur dan pelaksana keluhuran. AjaranNya adalah memberi, memberi dalam kasih dan suka-cita :


* Lukas 6:38a
Berilah dan kamu akan diberi


Dan Ia sendiri memberikan nyawaNya untuk keselamatan kekal kita :


* Yohanes 15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.


* Yohanes 10:11
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;



Bukan hanya nyawa, namun Ia juga memberikan damai-sejahtera yang berbeda jauh daripada yang dunia berikan :


* Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.


* Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Ia memberi pelajaran dan contoh-keteladanan yang lemah lembut, rendah hati, dan penuh pengampunan. Ia berkata kepada Anda dan saya :


* Matius 11:29
"Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."



Dan Ia mengampuni para pembunuhNya dalam sekarat kematianNya diatas kayu-salib :


* Lukas 23:34a
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."



Dan sungguh, Yesus menggenapi apa yang telah dikatakan Daud :


* Mazmur 25:8a
TUHAN itu baik dan benar;




Kedua, Ia seperti pengakuanNya adalah Tuhan, dan tidak bisa lain dari Tuhan!


Kita tahu ada sebagian orang yang mengakui kebesaran kuasa Yesus di dunia dan di akhirat. Namun entah mengapa, pengakuan itu hanya berhenti sampai disitu saja, kemudian dikaburkan atau dihambarkan seolah-olah hal itu biasa saja. Padahal ada konsekwensi yang melekat atas pengakuan kuasaNya yang SUPERLATIF ini, yaitu Yesus harus dipercaya sebagai sosok yang berdaulat atas urusan manusia di dunia maupun kelak di akhirat! KedaulatanNya aktif disepanjang waktu, juga aktif di sepenuh ruang, di dunia maupun di alam barzakh, di semesta-alam akhirat, di Surga, dimanapun :


* Matius 28:18
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

* Filipi 2:9-10
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,



Dilain pihak, ada sebagian orang lain yang hanya mengakui Yesus Kristus sebagai Guru Basar yang teramat moralis, namun menolakNya sebagai Tuhan, atau Anak Allah yang dianggap sebagai diluar logika.
Kepada orang-orang tersebut, maaf, kita bisa mengatakan bahwa mereka sendiri sungguh kurang faham apa artinya berlogika. Mengapa? Ya, bagaimana benar bahwa Yesus hanya seorang moralis yang agung (atau sekedar nabi yang bersih) namun sampai mengklaim bahwa Ia adalah Tuhan. Maka, PASTILAH Yesus itu guru gadungan, alias si pembohong yang bejat, atau Dia seorang gila yang berbahaya! Maka pastilah Dia bukan guru moral dan etika yang terbesar!

Sekali saja Yesus mengaku diriNya Tuhan, maka hanya ada 3 kemungkinan bagi Dia : Ia memang BENAR Tuhan, atau Ia BENAR penipu jahat atau Ia BENAR gila tak waras.

Anda tak punya pilihan lain. Anda dipersilahkan menyimak seluruh Alkitab, dan seluruh catatan sejarah, dan sejelek-jeleknya Yesus dimata Anda, Anda tidak akan menemukan diriNya sebagai si penipu atau si gila. Jadi, betapapun enggan dan menakutkan Anda, Anda SEBENARNYA tak ada pilihan selain harus mengakui apa yang diakui Yesus sendiri, yaitu BENAR Yesus itu Tuhhan :


* Yohanes 13:13
"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan."



Sebagai Tuhan, mau tidak mau, hidup kita harus berurusan dengan Dia. Bahwa Anda menolak berurusan dengan Dia, itu tidak mengubah kebenaranNya sebagai Tuhan semesta-alam. Pa da akhirnya kebenaran ayat-ayat inilah yang akan terjadi dalam penghakimanNya di akhir zaman. Dan apa yang akan terjadi di hari kiamat itu, tergantung kepada bagaimana respon kita terhadapNya dalam kehidupan sekarang ini! :


* Matius 28:18
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.


* Filipi 2:9-10
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,


* Kisah 10:42b
bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.


* Matius 25:31,32,41
25:31"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.


* 2 Tesalonika 1:7-9
1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
1:9 Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,


Marilah kita mencoba menjawab satu pertanyaan secara penuh kejujuran ke hati :

"Mengapakah Yesus yang begitu benar, kudus, kuasa, dan sempurna ajaibNya itu tidak mungkin TUHAN seperti yang diklaim-Nya dan yang dibuktikan-Nya sendiri? Serta yang didukung oleh otoritas Ilahi, Nabi dan malaikat-malaikat-Nya? Bukti-bukti (bukan klaim) apakah yang ada pada kita-kita untuk menolak Yesus itu Tuhan?


Iman versus iman
Sesungguhnyalah, untuk mempercayai "Yesus bukan Tuhan", diperlukan iman yang jauh-jauh lebih besar ketimbang mempercayai "Yesus benar Tuhan"!




Ketiga, Yesus Maha-kasih, berkorban segalanya bagi kita.


Para ahli teologi di abad pertengahan pernah menjajaki apa yang dinamakan "teologi keledai" (asinus-theology). Mereka mempertanyakan, "Dapatkah Tuhan menjelma menjadi keledai untuk melakukan misi-Nya? Atau berubah menjadi batu?". Jawaban teologi-kilat cukup mengutip satu ayat, yaitu : "tidak ada yang mustahil bagi Allah!" (Yeremia 32:27).

Namun teologi semacam ini akan ditolak, karena lebih merupakan spekulasi satu ayat yang tidak didudukkan dalam perspektif keberadaan Allah terhadap manusia.

Masalahnya bukan dapat atau tidaknya Allah yang Maha Kuasa mengoperasikan kedaulatanNya, tetapi "Mengapa Tuhan menjelma menjadi manusia? Dan bukan keledai?"

Dan pertanyaan ini menjadi mudah dijawab oleh konsep relasi, yaitu bahwa Allah melakukan hal itu karena mau membagikan sebuah RELASI khusus dengan manusia yang diciptakanNya menurut gambar dan rupaNya (Kejadian 1:26, Efesus 2:5-6).


* Lukas 19:10
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."



Itulah ujud kasih-setiaNya yang dilimpahkanNya secara khusus kepada manusia!

Seperti yang dikatakan diatas, banyak agama mengklaim Tuhannya Maha-kasih dan Maha-penyayang, namun tidak ada substansinya. KedekatanNya dengan makhlukNya pun tidak dijabarkan apapun. Maka kita ulangi lagi sebuah pemahaman-lurus dalam mencari kebenaran Allah berdasarkan Rumus-Kasih :


Rumus Kasih :
1. Ajaran Tuhan tidak mengutakaman relasi-kasih adalah bukan berasal dari Tuhan Yang Maha-kasih.
2. Bukti kasih, apalahi Maha-kasih, hanyalah satu, yaitu membela dan berkorban sebesar-besar korban bagi yang dikasihiNya.



Yesus yang Imanuel melakukan itu dengan mengorbankan nyawanya diatas katu salib, demi menebus dosa Anda dan saya. Allah manakah lainnya yang membuktikan diriNya berkorban bagi umatNya?

Semuanya perlu disimak dan di-check kebenarannya dengan seksama oleh kita masing-masing. Kita sering merasa kurang "ilmu-agama", lalu percaya begitu saja semua klaim dan tudingan manusia "berilmu". Namun Maha-adilNya Allah telah memberikan kepada setiap manusia (yang mau mencari), termasuk Anda dan saya, potensi yang sama untuk pertama-tama menemukan pribadiNya (bukan hukumNya)!. Nabi Sulaiman dalam Amsal kata-kata bijaknya mengajarkan suatu hikmat :


* Amsal 18:13
Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar (baca, memeriksa), itulah kebodohan dan kecelaannya.



Periksalah kemana-mana, dan Anda akan menemukan bahwa ketiga alas an pokok yang disebutkan diatas, sungguh memberikan kita alas an terbaik – rasional maupun emosional – mengapa kita memerlukan Pribadi Yesus, lebih dari siapapun!


MENGAPA KITA MENGERASKAN HATI TERHADAP YESUS?
SUATU TRAGEDI TERBESAR!




Sedih tetapi benar, bahwa terlalu sering manusia asyik mencari agama tetapi tidak menemukan Allah. Atau dengan perkataan sebaliknya, manusia sibuk mencari Allah, tetapi yang ditemukan adalah sebuah agama! Dengan banyak pengertian dan dalih dunia, manusia menolak Allah yang sedang melawat dan menawarkan anugerahNya. Dan yang dirangkul adalah agama karena itu dianggap Allah.

Alkitab memprihatinkan hal itu, dan memperingatkan kita sbb :


* Yohanes 1:10-11
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.



Adakah tragedy yang lebih besar daripada itu? Selama berabad-abad mansuia merindukan, mendoakan, mengharapkan, menanti-nantikan kedatangan Sang Mesias. Dan tatkala Dia datang, mereka ramai-ramai meng-enyahkan-Nya karena Ia dianggap tidak memenuhi kerangka pikiran mereka.

Yesus menjadi makhluk yang paling tidak diinginkan. Tidak ada penginapan, tidak ada akomodasi swasta dan pemerintah yang mau menerima kehadiranNya. Pemerintah malahan hendak membunuh Dia selagi bayi. Dan berduyun-duyun manusia ingin segera melenyapkanNya dengan menyalinkanNya. Sampai kinipun, banyak manusia berpura-pura memujiNya, namun diam-diam mengkerdilkanNya atau bahkan membenci dan memusuhiNya. Kita tidak heran lagi, karena kita sudah diberitahu olehNya, bahwa di alam roh terdapat pertarungan antara Roh Allah dan roh dunia. Setiap rencana dan karya Allah selalu akan dicegat dan diselewengkan oleh iblis. Maka kitapun tahu mengapa Yesus, Kitab-kitab Injil, dan pengikut-pengikutNya begitu banyak menghadapi penolakan dan kebencian dunia.


* Yohanes 3:19
Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.


* Yohanes 17:14
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.


* Yohanes 15:18
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.


* Yohanes 16:2
Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.



Ketika orang-orang dunia berkata, "Saya tak ada waktu untuk Dia", mereka bukan merujuk kepada waktu, melainkan hati. Mereka sesungguhnya berkata "Hati saya tidak ada tempat bagi Dia". Dan ini sama dengan kejadian 2000tahun yang lalu, dimana masyarakat Yahudi tidak mempunyai tempat untuk mengakomodasikan kelahiran Yesus dalam rumahnya, dan kehadiran Yesus dalam hatinya. Ini membenarkan Injil yang berkata dalam tangisan bahwa walaupun seisi dunia dijadikan dan dimiliki olehNya, tetapi dunia dan penghuni-penghuninya tidak mengenalNya dan tidak mau menerimaNya (Yohanes 1:10-11). TETAPI dalam ketragisan yang paling memilukan, Yesus masih menawarkan satu wasiat-kewargaan terbaik bagi mereka yang mau menginsyafinya :

* Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;


Warganya anak-anak Allah! Kini, Andalah yang memutuskan apakah Anda tetap merasa layak menolak Yesus dan berkata "NO, THANK YOU!". Bukankah Dia ini Anak tukang kayu yang kita kenal? (Reff. Matius 13:55; Markus 6:3)Bagaimana mulutNya bisa begitu lancang?!

Tragedi dunia telah terjadi ketika "orang-orang kepunyaanNya" tidak mengenal, tidak mau kenal, dan tidak menerimaNya/ Dan itu dilakukan dengan pelbagai alas an yang dianggap pintar, diantaranya sebagai berikut :



1. "Saya tidak butuh Tuhan"


Orang-orang yang berkata demikian, biasanya adalah mereka yang merasa hidupnya happy-happy tanpa perlu campur-tangan Tuhan. Ia merasa sudah hidup sebagai insan yang baik-baik, bahkan menganggap dirinya lebih baik daripada mereka yang sering melakukan ibadah. Namun sesungguhnya orang-orang ini hanya melihat kulit kehidupan. Makna hidup jauh dari sekedar kekinian dan ke-disini-an. Seseorang bisa merasa dirinya seolah-olah "mapan" dan tak membutuhkan Tuhan disementara waktu. Tetapi kita pastikan bagi orang ini, bahwa pada suatu ketika, semua kemapanannya akan selesai. Dia akan selesai, orang-orang yang dikasihinya akan selesai, dan ada otoritas lain yang berbicara dan menentukan nasipnya.

Sesungguhnyalah, kebutuhan nurani setiap manusia yang terdalam bukanlah kemapanan fisik, melainkan jaminan akan kelangsungan hidupnya dalam keselamatan yang kekal. Dan keselamatan ini mustahil bisa dijamin oleh "kemapanan" atau oleh sebuah anggapan diri sebagai "insan baik-baik". Keselamatan hidup harus datang dari sumbernya, bukan dari derivate-derivat-nya (turunannya), dan ini sering dikacaukan/ disesatkan oleh keangkuhan hati yang menolak Sang Hidup yang telah mengalahkan maut!.

Yesus disebut orang-orang ini senagai ORANG BODOH. Yesus mengilustrasikan "orang-orang mapan" ini yang berkata kepada dirinya : " (Hai) 'Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!.Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu,…" (Lukas 12:19,20)

Yesus berkata bahwa Ia datang untuk mencari "yang hilang", yang mau datang untuk meminta penganpunan. Tanpa pengampunanNya, Anda akan bermasalah amats erius, sebab Tuhan bukan hanya mengasihi, namun Ia juga menghukum demi keadilanNya.


Seberapa hebatkah Anda yang hebat?
Begitu hebatkah "kemapanan" seseorang sehingga tidak membutuhkan pengampunan?
Alkitap memperingatkan orang ini denga amat serius : [i]" Sekalipun ia menganggap dirinya berbahagia pada masa hidupnya, sekalipun orang menyanjungnya, karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya. Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan."
(Mazmur 49:19-21)



2. Terlalu banyak larangan untuk mengikuti Yesus


Mereka yang mendalihkan hal ini, lupa bahwa Tuhan bukan melarang kita untuk bersenang-senang. Ia amat mengasihi kita. Ia adalah Bapa Surgawi kita. Jadi, Ia hanya melarang hal-hal yang akan merusak dan membahayakan hidup kita sendiri. Betapa sering kita membiarkan diri kita bermain-main dengan "barang" berbahaya seperti sex-bebas, bermabuk-mabukan, judi, iri, fitnah, benci, dendam, kerakusan, egoisme, kesombongan, penipuan, tidak tahu rasa bersyukur dll. Kemaksiatan itulah yang ingin Tuhan amankan kita daripadanya.

"Kenikmatan" yang kita tingalkan itu sesungguhnya tidak sebanding dengan apa yang kita peroleh secara keseluruhannya. Harga yang kita bayar untuk tidak mememihak yesus sungguh tidak seimbang dibandingkan dengan harga yang kita peroleh sebagai murid-muridNya. Bahkan apa yang terhilang itu sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengorbanan Yesus diatas kayu-salib bagi kita.



3. Sejarah hidupku terlalu hitam, tidak layak bergabung dengan orang-orang saleh


Siapakah yang tidak kotor? Siapakah yang bersih berdiri sihadapan kekudusan Tuhan? :


* 1 Yohanes 1:8
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.



Namun, atas kasihNya, Ia bersedia mengampuni kita :


* 1 Yohanes 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.



Dan itulah satu-satunya alas an mengapa Yesus datang ke dunia, yaitu untuk mencari yang terhilang! Sehitam apapun sejarah hidup Anda dimasa yang lalu, yesus yang berkuasa mengampuni dosa, mampu dan mau menggnapkan apa yang dijanjikan Allah bagi Anda dan saya yang pendosa :


* Yesaya 1:18b
…Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.




4. Saya tidak akan mampu mengikutiNya


Tepat! Anda tidak akan mampu menjalankan perintah-perintah Yesus seorang diri Anda. Pemimpin-pemimpin "tersaleh" yang menganggap dirinya lulus dalam mengikuti ritual hukum-hukum Musa ternyata juga tidak sanggup mengikuti Yesus (Lukas 18:23). Kita semua tidak ada yang sanggup. Namun Yesus menjanjikan kuasa Roh Kudus yang akan tinggal didalam diri kita untuk berjalan megikuti Yesus seperti halnya dengan semua murid-muridNya dan kita-kita didalam Roh : "Terimalah Roh Kudus" (Yohanes 10:22).



5. Agaknya ada udang dibalik batu


Kekristenan sering dianggap terlalumudah menjanjikan keselamatan kekal. Cukup dengan berelasi dan percaya kepada Yesus, maka seseorang akan gratis menerima keselamatanNya. Terlalu murah!
Maka, tidak heran ada pihak-pihak yang was-was terhadap agenda Kekristenan yang tersembunyi. Namun, mereka keliru ganda dan sekaligus keliru besar :

Pertama, sekalipun anugerah penebusan Yesus telah membebaskan kita dari membayar harga, tetapi anugerah tersebut sama sekali bukan barang murahan! Ia terlalu amat mahal! Dibayar dengan darah Yesus sendiri yang tidak ada substitusinya, dan tidak ada orang lain yang mampu membayarnya.

Kedua, Anda masih salah paham; anugerah ini bukan gratis ASAL percaya kepadaNya :


Anda percaya Yesus? Setanpun percaya!
Percaya kepada Yesus bukanlah sekedar MEMBENARKAN mujizat-mujizatNya, atau kelahiranNya yang tanpa ayah, atau Ia utusan Allah, bahkan Anak Allah!
Percaya disini bukan juga sekedar SETUJU secara intelektual akan kekudusanNya yang tanpa dosa, atau pokok-pokok ajaran kasihNya. Model percaya yang sebegitu adalah sia-sia belaka.
Anda tak akan berelasi dengan Dia, atau mendapat berkat dan pembaharuan apapun, karena model-percaya tersebut juga telah diperlihatkan oleh setan-setan, yang bahkan mengakuiNya sebagai Anak Allah (Yakobus 2:19; Markus 3:11)



* Yakobus 2:19-20
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?


* Markus 3:11
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah."



Namun Percaya kepada Yesus menuntut konsekwensi dan komitmen kita untuk mengandalkan Yesus sepenuhnya. Menyangkal ego kita, menerima Dia dan tinggal didalamNya. Menjadikan Dia pusat ketaatan, penyembahan dan sumber keselamatan, sepenuh hati Anda



6. Ah, nanti-nanti saja!


Mungkin ini alasan yang paling umum. Mereka biasanya berkata : "Ya, saya tahu bahwa Yesus dan Kekristenan itu baik, namun saya belum siap".
Untuk suatu anugerah yang lebih besar apapun, orang belum siap menerimanya?! Mereka tidak berpikir bahwa maki ditunda, anugerah ini akan makin menjauh karena ditelah oleh penghambaran, kemalasan dan kesibukan yang diciptakan setan-setan.
Apa yan didalihkan sebagai "belum siap", justru amat sering berketerusan sehingga betul-betul tidak pernah siap lagi. Peluangnya habis, dan kita akan menghadapi kenyataan-kenyataan baru sesuai dengan apa yang kita respon-kan. Namun bagi yang menerima anugerah Tuhan, selalu ada kesaksian bahwa mereka justru menyesal mengapa tidak lebih awal menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka

Allah mengetahui waktu dan kesempatan kita amat terbatas dan mudah tercuri oleh Setan. Anda dan saya diperingati untuk percaya dan taat kepada Yesus hari ini, bukan besok-besok :


* Ibrani 4:7
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"


* Yohanes 3:36
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."



Janganlah menjadi Orang Bodoh seperti yang telah diumpamakan Yesus diatas. Jangan 'berpintar-pintar' main dengan waktu, sebab waktu sungguh bukan milik kita.

APA YANG HARUS KITA RESPONKAN SEKARANG?



Tuhan Yesus tidak memaksakan caraNya untuk diikuti oleh manusia. Kita diajarkan dan diminta untuk menerima anugerahNya. Dia meminta kita membuka jalur-hati berelasi dengan diriNya. Ia mengharapkan 3 hal dari kita :

1. Bertobat, berbalik dari perkara-perkara yang keliru, salah dan jahat terhadap Dia.
2. Percaya, seluruhnya kepadaNya. Menyebut diriNya Tuhan, bukan dibibir saja, tetapi beriman dan taat dala jiwa dan roh kita seluruhnya.
3. Ikutlah Dia, sebagaimana murid-muridNya telah dipanggil "Ikutlah Aku", serta mengikuti Dia seterusnya.


Banyak "agama" telah hadir dari fenomena-kemanusiaan belaka, yang mengklaim, tetapi tidak membuktikan, yang memberita tetapi tidak memberi, yang mencari tetapi yang tidak mendapati. Namun, Yesus mengklaim dan membuktikan; memberita dan memberi nyawaNya. Ia menjanjikan " a seeking a finding", mencari dan mendapati! Dan mendapatinya dalam kepastian dan kelimpahan!


* Lukas 11:9-13
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."



Saat-sat terakhir …2000 tahun yang lalu


Pada saat-saat terakhir, ketika Yesus bergumul meregang nyawaNya diatas kayu salib, Ia tetap produktif berbuat perkara-perkara yang terbesar bagis ejarah kemanusiaan. Di saat-saat begitu krisis Ia tetap sempat menunjukkan bahwa Dialah Juru-syafaat bagi manusia, dan Dia pulalah Penebus dan Penyelamat Anda dan saya. Betapa terharunya kita mendengar seruanNya sebagai Juru-syafaat bagi orang-orang berdosa :


* Lukas 23:34a
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."



Dan betapa Indahnya setiap kita diberi kepastian akan keselamatan kekal ketika berelasi dengan Dia. Kita selalu diingatkan kepada seorang penjahat yang dialibkan disamping Yesus, namun yang menyesali dosanya, lalu bertobat dan memohon kepada Yesus :


* Lukas 23:39-43
23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."



Yang diminta adalah besok-besok (kelak-kelak ketika Yesus datang kedua kalinya), yang diperoleh adalah "hari ini juga"!
Yang diminta adalah "Ingatlah aku" (cukup dari kejauhan), yang diperoleh adalah relasi-kedekatan bersama pribadi Yesus di Firdaus!

Kini, Ia bernjanji khusus untuk kita sekeluarga :


* Kisah 16:31
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."





Amin.




Blessings in Christ,

Sumber: SarapanPagi Biblika

0 komentar:

Posting Komentar