KESELAMATAN SEBELUM YESUS

Yesus adalah Firman Allah yang hidup.
Yesus sudah ada sebelum dunia ini ada, Yesus sebagai manusia baru dikenal mulai masa Perjanjian Baru.

Hanya orang yang patuh pada Firman Tuhanlah yang masuk surga.... baik jaman Perjanjian Baru maupun jaman Perjanjian Lama.
jaman sebelum perjanjian baru Hanya orang yang patuh pada Firman Tuhan yang masuk surga.
jaman setelah perjanjian lama Hanya orang yang menerima Yesus (Firman Tuhan yang hidup) yang masuk surga.

Matius 8:11, dengan jelas menunjukkan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub diselamatkan (Masuk Kerajaan Surga) :


* Matius 8:11
Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,



dan juga Lukas 16:22-23, dengan jelas menunjukkan bahwa Abraham diselamatkan.


Lukas 16:22-23
16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.



Elia dan Henokh, tidak mengalami kematian tetapi diangkat ke surga (Kejadian 5:24, 2Raja-raja 2:1,3,5,11)


* Kejadian 5:24
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.


* 2 Raja-raja 2:1,3,5,11
2:1 Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.
2:3 Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"
2:5 Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.



Bagaimana Abraham diselamatkan? Baca Roma 4:1-5.


* Roma 4:1-5
4:1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
4:2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
4:4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
4:5Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.




Catatan:
Nuh juga diselamatkan oleh iman sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibrani 11:7.


* Ibrani 11:7
Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.



Demikianpun Musa diselamatkan oleh iman. Baca Ibrani 11:24-26.


* Ibrani 11:24-26
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.



Israel mempunyai injil yang menyelamatkan seperti kita. Itu diajarkan kepada mereka melalui contoh. Baca Ibrani 4:1, 2.


BAGAIMANA MENGENAI ORANG-ORANG YANG TIDAK PERNAH MENDENGAR BERITA INJIL?



Kemana saja kita pergi atau apa saja yang kita perbincangkan, rupanya pertanyaan ini selalu timbul. Banyak sekali pertanyaan ini diajukan untuk meringankan tanggung jawab pribadi seorang kepada Allah.

Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa jawaban untuk pertanyaan ini tidak menentukan apakah iman Kristen benar atau tidak. Kebenarannya sudah ditentukan dalam Yesus Kristus sewaktu Ia bangkit dari kematian. Soal otoritas itu telah diselesaikan satu kali untuk selama-lamanya, dan soal mengenai orang-orang yang belum pernah mendengar berita Injil hanyalah masalah interprestasi belaka.

Cara yang terbaik untuk menghadapi pertanyaan ini adalah menyatakan beberapa kebenaran yang telah dijelaskan dalam Kitab Suci. Alkitab menandaskan bahwa tidak seorangpun dapat datang kepada Allah kalau tidak melalui Yesus Kristus.

Tuhan Yesus berkata : "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku".( Yohanes 14 : 6). Satu-satunya dasar pengampunan dosa dan hidup yang kekal adalah jalan yang dirintis oleh Yesus Kristus. Banyak orang mngartikan hal ini bahwa kalau demikian orang-orang yang tidak pernah mendengar tentang yesus Kristus dengan sendirinya akan binasa. Namun, kita tidak tahu apakah memang demikian?

Walaupun Alkitab tidak menjelaskan dengan tegas bahwa orang yang tidak pernah mendengar tentang Yesus Kristus dapat diselamatkan, namun kami yakin bahwa hal itu adalah demikian. Kami juga yakin bahwa setiap orang mendapat kesempatan untuk bertobat, dan bahwa Allah tidak akan mengabaikan seseorang hanya karena ia dilahirkan di tempat atau di waktu yang salah sehingga mereka tidak pernah mendengar berita Injil.

Yesus berkata "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri" (Yohanes 7:17).

Alkitab juga menyatakan bahwa tak seorangpun dapat berdalih : "Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih." (Roma 1:19-20).

Fakta menunjukkan semua orang dapat mengetahui bahwa ada Pencipta, karena ciptaan-Nya memberi kesaksian akan hal ini. Kesaksian itu universal. Meskipun manusia memiliki cukup informasi bahwa Allah ada, namun dengan sengaja mereka mengabaikan hal-hal Allah, sebab hati mereka jahat adanya.

Alkitab mengajarkan bahwa orang-orang yang tidak percaya itu "menindas kebenaran dengan kelaliman" (Roma 1:18). Lagipula, Alkitab menceritakan bahwa manusia sebenarnya tidak mencari Allah, melainkan lari daripada-Nya :"Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah." (Roma 3:11) Oleh sebab itu, persoalannya bukan bahwa Allah menolak memberikan firman-Nya pada seseorang yang mati-matian mencari kebenaran.

Kita juga tahu bahwa Allah ingin "supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9). Hal ini menunjukka bahwa Allah juga memperhatikan orang-orang yang belum pernah mendengar Injil. Ia telah memperlihatkan dengan mengutus Anak-Nya untuk mati menggantikan mereka. “Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8)

Alkitab mengajarkan bahwa Allah akan menghakimi dunia ini dengan adil dan benar. "Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia…." (Kisah 17:31). Hal ini berarti apabila segala fakta telah diketahui, nama Allah akan dipertahankan dan tidak seorangpun akan dapat menuduh bahwa Ia tidak adil.

Walaupun kita mungkin tidak tahu bagaimana Ia akan bertindak terhadap orang-orang ini khususnya, kita tahu bahwa penghakimanNya akan berlangsung dengan adil. Fakta ini saja seharusnya dapat memuaskan orang yang bertanya-tanya bagaimana Allah akan menghadapi orang-orang yang tidak pernah mndengar mengenai Yesus Kristus.

Alkitab sendiri memberi kesaksian bahwa dari segala bangsa di bumi akan ada orang yang mendengar serta menanggapi Injil " …. karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa." (Wahyu 5:9)

Alkitab memberi contoh tentang seorang yang berada dalam situasi yang serupa dengan situasi anyak orang masa sekarang ini. Namanya Kornelius. Ia seorang yang saleh dan senantiasa berdoa kepada Allah. Ia belum pernah mendengar tentang Tuhan Yesus, tetapi ia dengan tulus memohon supaya Allah menyatakan diri kepadanya.

Allah mengabulkan doa Kornelius dengan mengutus Rasul Petrus untuk memberitakan Injil dan kisah yang lengkap mengenai Yesus. Sementara Petrus berkotbah, Kornelius percaya kepada Kristus sebagai juru-selamatnya. Contoh ini memperlihatkan bahwa setiap orang yang sungguh-sungguh berhasrat mengenai Allah akan mendengar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Pada masa sekarang adarang-orang yang seperti Kornelius, yang berdoa memohon agar mengenal Allah dengan benar dan hidup. Orang-orang tersebut saya yakin akan dijangkau, dimanapun mereka berada. Rasul Petrus mengatakan Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya." (Kisah 10:34-35).

Dalam Alkitab terdapat juga contoh tentang orang-orang lain yang diterima oleh Allah, walaupun pengertian mereka mengenai Allah sangat terbatas. Rahab, si pelacur, hanya mengetahu sedikit tantang Allah, Namun Alkitab menyebut bahwa dia adalah seorang wanita yang beriman dan yang perbuatannya terpuji (Yosua 2:9, Ibrani 11:31)

Naaman, sorang Siria itu, dikaruniai damai dengan Allah karena ia beriman, walaupun ia tinggal di tengah-tengah kebudayaan kafir (2 raja-Raja 5:15-19). Nabi Yunus diutus ke Niniwe, kepada masyarakat kafir yang tidak mengenal Allah. Mereka bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus (Yunus 3:5).

Tidak ada seorangpun yang akan dihukum karena tidak pernah mendengar tentang Yesus Krustus, melainkan mereka akan dihukum karena melanggar norma-norma moralnya sendiri. Sebab semua orang yang berdosa tanpa Hukum Taurat akan binasa tanpa Hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa dibawah Hukum Taurat akan dihakimi oleh Hukum Taurat. Karena bukanlah orang yang mendengar Hukum Taurat yang benar dihadapan Allah, tetapi orang yang melakukan Hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Pertanyaannya sekarang adakah orang dengan sempurna melakukan Hukum Taurat itu?. Adakah manusia yang terlepas dari perbuatan dosa?.

Apabila bangsa-bangsa lain tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri dan melakukan apa yang dituntut oleh Hukum Taurat, maka walaupun mereka tidak mengenal Hukum Taurat, mereka menjadi Hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan bahwa isi Hukum Taurat ada tertulis dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan injil yang diberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus (Roma 2:12-14).

Atas dasar contoh-contoh Alkitab itu terlihatlah bahwa Allah akan menghakimi seluruh umat manusia dengan adil, sehinga tidak ada seorangpun yang dapat mengatakan bahwa ia diperlakukan dengan tidak adil. Oleh sebab itu, orang yang mengajukan pertanyaan ini hendaknya berhati-hati agatr tidak memakai hal itu sebagai dalih untuk tidak datang kepada Kristus.

Apa yang kita sangka mungkin terjadi atau tidak mungkin terjadi pada orang lain tidak akan mengurangi tangging-jawab kita pada Hari Penghakiman. Walaupun kita mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan di atas dengan memuaskan kepada semua orang, namun ada hal-hal tertentu yang tlah dijelaskan dalam Alkitab.

Seseorang berkata begini "Ada banyak hal dalam Alkitab yang tidak saya pahami; ada banyak hal dalam Alkitab yang saya rasa saya mengerti; teapi ada banyak hal juga dalam Alkitab yang dengan jelas saya mengerti, dan yang tidak membuat salah paham" (Anonim)



Sumber :
Josh Mc Dowel & Don Steward, Jawaban bagi Pertanyaan Orang yang Belum Percaya, Gandum Mas, Malang, Halaman 138-141.

SAYA KENAL ORANG-ORANG YANG HIDUP SALEH DAN BERSUNGGUH SUNGGUH TETAPI BUKAN KRISTEN, TIDAKKAH ALLAH MENERIMA MEREKA JUGA?




Seorang bisa bersungguh-sungguh, namun bisa sungguh-sungguh salah. Alkitab mengatakan bahwa ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut (Amsal 16:25)

Tiap tahun ada banyak kasus dimana seseorang secara iseng-iseng saja membidikkan senapannya kepada orang lain, karena sungguh-sungguh menyangka senapan tersebut tidak berisi peluru. Senapan itu meletus dan orang itu tewas. Orang yang menarik pelatuk itu terkesima dan berkata, "Saya tidak tahu kalau senapan ini berisi".

Orang itu mungkin seratus persen tulus hati, dalam arti ia tidak bermaksud melukai orang lain, tetapi yang dia yakini dengan sungguh-sungguh itu tidak benar. Kesungguhan hati saja tidak cukup, jikalau objek kepercayaan itu tidak benar. Segala ketulusan dalam dunia ini tidak akan menghidupkan kembali orang yang tewas tertembak itu.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa hanya dengan mempraktekkan agama saja tidak akan membenarkan orang, malah mungkin dapat melipat-gandakan rasa bersalah orang itu. Dalam meneliti agama kafir, Paulus menjelaskan bahwa agama itu memutar-balikkan kebenaran. "Mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta" (Roma 1:25).

Kemuliaan Allah digantikan dengan makhluk ciptaan. Agama mereka merupakan penyembahan berhala, dan menyembah berhala merupakan penghinaan terhadap martabat Allah. Inilah yang selalu dibenci Allah.

"Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit dia atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangun sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku" (Keluaran 20:3-5). Jadi seseorang yang beragama tidak mempunyai kelebihan apapun jika ia beribadah kapada Allah yang salah, dengan cara dan jalan yang salah, sekalipun ia bersungguh sungguh.

Jikalau orang ingin menonton bioskop yang taripnya Rp. 4,000.— maka tidak peduli apakah ia mempunyai uang Rp. 3,900.— atau Rp. 25.— ia tetapi tidak boleh masuk karena uangnya tidak cukup. Maka, jikalau orang mempercayai sesuatu yang salah, sekalipun ia bersungguh-sungguh, ia tetap tidak mencapai patokan yang Allah tetapkan bagi orang yang ingin menghampiri-Nya.


Alah menentukan patokannya, dan Dia hanya menerima orang-orang yang datang kepadaNya melalui Yesus Kristus.


* Kisah Para Rasul 4:12
LAI TB, Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
KJV, Neither is there salvation in any other : for there is none other name under heaven given among men, whereby we must be saved.
NIV, Salvation is found in no-one else , for there is no other name under heaven given to men by which we must be saved.
TR, και ουκ εστιν εν αλλω ουδενι η σωτηρια ουτε γαρ ονομα εστιν ετερον υπο τον ουρανον το δεδομενον εν ανθρωποις εν ω δει σωθηναι ημας
Translit Interlinear, kai {tetapi} ouk {tidak} estin {ada} en {didalam} allô {yang lain} oudeni {siapapun} hê sôtêria {keselamatan} oute {juga tidak} gar {sebab} onoma {nama} estin {ada} heteron {lain} hupo {dibawah} ton ouranon {langit} to {yang} dedomenon {telah diberikan} en {diantara} anthrôpois {manusia-manusia} en hô {yang olehnya} dei {harus} sôthênai {diselamatkan} hêmas {kita}


Tidak ada keselamatan di dalam orang lain (αλλως-allos), kemudian dilanjutkan dengan dipersempit menjadi tidak ada nama yang lain (ετερον–heteros) kita harus (δει-dei) diselamatkan.

Pemakaian kata-kata dalam ayat ini sudah cukup untuk menjawab tuntas bahwa memang tidak ada keselamatan selain daripada Yesus, bahkan selain dari nama Yesus Kristus.

Tampak jelas bahwa kata 'sangkal' di sana benar-benar absolut, tanpa syarat, bahwa tidak ada orang lain, bahkan tidak ada nama lain itu mutlak. Yesus Kristus satu-satunya Sang Pengantara :


* 1 Timotius 2:5
LAI TB, Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
KJV, For there is one God, and one mediator between God and men, the man Christ Jesus;
TR, εις γαρ θεος εις και μεσιτης θεου και ανθρωπων ανθρωπος χριστος ιησους
Translit Interlinear, heis {esa} gar {karena} theos {Allah} heis {esa} kai {pula} mesitês {pengantara (pendamai)} theou {(diantara) Allah} kai {dan} anthrôpôn {manusia} anthrôpos {(yaitu) manusia} khristos {Kristus} iêsous {Yesus}


Amin.

Sumber :
Josh Mc Dowel & Don Steward, Jawaban bagi Pertanyaan Orang yang Belum Percaya, Gandum Mas, Malang, Halaman 142-143.


0 komentar:

Posting Komentar